1.1. Pengertian Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan atau job design merupakan
faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain
berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan
melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu
alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena
itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang
tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat
merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya
rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan
terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan
(Sulipan, 2000 ).
Herjanto
(2001) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara
pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan
tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan
hasil apa yang diharapkan. Sulipan (2000) menambahkan desain pekerjaan
adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan
secara organisasional. Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja supaya
dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Definisi diatas menjelaskan bahwa
desain pekerjaan dibuat oleh perusahaan untuk mengatur tugas-tugas yang
tepat sasaran, memberikan tugas kepada orang dengan kemampuan dan
keterampilan yang harus
dimiliki untuk mengerjakan tugas tersebut demi mencapai sasaran dari perusahaan.
Sejalan
dengan Dessler (2004) desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis
tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu
melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi
identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar
wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas,
penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya.
Desain
pekerjaan menguraikan cakupan, kedalaman, dan tujuan dari setiap
pekerjaan yang membedakan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan
yang lainnya. Tujuan pekerjaan dilaksanakan melalui analisis kerja,
dimana para menejer menguraiakan pekerjaan sesuai dengan aktifitas yang
dituntut agar membuahkan hasil (Gibson, 1987).
Handoko
(2000) menyatakan bahwa desain pekerjaan adalah fungsi penetapan
kegiatan-kegiatan kerja seseorang individu atau kelompok karyawan secara
organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja
yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan keperilakuan. Selain
itu, menurut Dwiningsih (2009) desain pekerjaan adalah sebuah pendekatan
yang menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi
seseorang atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi.
1.2. Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko
(2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur
organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi
terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek kerja.
Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial.
Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan
umpan balik.
1.2.1. Unsur-Unsur Organisasi
Unsur
organisasi menurut Handoko (2000) mempunyai kaitan erat dengan desain
pekerjaan yang efisien untuk mencapai output maksimum dari
pekerjaan-pekerjaan karyawan. Dengan adanya efisiensi di dalam
pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi yang merupakan kunci
dalam desain pekerjaan. Karyawan yang melakukan pekerjaan secara
kontinyu menyebabkan karyawan terspesialisasi yang selanjutnya dapat
memperoleh output lebih tinggi. Unsur organisasi terdiri dari :
a.
Pendekatan mekanik berupaya mengidentifikasi setiap tugas dalam suatu
pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga. Hasil pengumpulan
identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini lebih
menekankan pada faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
c.
Praktek–praktek kerja yaitu pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini
bisa berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian
atau kontrak serikat kerja karyawan.
1.2.2. Unsur – Unsur Lingkungan
Faktor
lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga
kerja yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengharapan – pengharapan sosial,
yaitu dengan tersedianya lapangan kerja serta memperoleh kompensasi dan
jaminan hidup yang layak (Handoko, 2000).
1.2.3. Unsur – Unsur Perilaku
Unsur perilaku menurut Sondang (2003) perlu diperhitungkan dalam mendesain pekerjaan. Unsur perilaku tersebut terdiri dari :
a.
Otonomi bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Bawahan diberi
wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
b.
Variasi merupakan pemerkayaan pekerjaan yang bertujuan untuk
menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahan –
kesalahan dapat diminimalkan.
c.
Identitas tugas untuk memepertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan
pekerjaan, maka pekerjaan harus diidentifikasikan, sehingga
kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan.
d.
Umpan balik diharapakan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan
mempunyai umpan balik atas pelaksanaan pekerjaan yang baik, sehingga
akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
1.3. Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler
(2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan
tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang
itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan
mencakup hal-hal berikut ini :
1.3.1.
Identitas pekerjaan. Identitas pekerjaan merupakan jabatan pekerjaan
yang berisi nama pekerjaan seperti penyelengara operasional dan manajer
pemasaran. Handoko (2000) menambahkan bila pekerjaan tidak mempunyai
identitas, karyawan tidak akan atau kurang bangga dengan hasil-hasilnya.
Ini berarti kontribusi mereka tidak tampak.
1.3.2.
Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggung
jawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui.
Rumusan hubungan hendaknya menunjukkan hubungan antara pelaku
organisasi.
1.3.3.
Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan standar pekerjaan
yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas. Pekerjaan-pekerjaan
yang memberikan kepada para karyawan wewenang untuk mengambil
keputusan-keputusan, berarti menambah tanggung jawab. Hal ini akan
cendrung meningkatkan perasaan dipercaya dan dihargai.
1.3.4.
Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin,
dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan
tersebut.
1.3.5.
Ringkasan pekerjaan atau jabatan harus menguraikan bentuk umum
pekerjaan dan mencantumkan fungsi-fungsi dan aktifitas utamanya.
1.3.6.
Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya, yaitu harus
dijelaskan jabatan dari mana petugas dipromosikan dan kejabatan mana
petugas akan dipromosikan.
sumber : repository.usu
0 komentar:
Posting Komentar